News &
Updates

News Image

Share

Bersama Kecerdasan Artificial, Mentransformasi Dunia Pendidikan
15 November 2025

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi menghadapi Kecerdasan Artificial (AI), Pengurus Yayasan Pusat Ursulin (PYPU) mengadakan kegiatan Lokakarya Inspiratif dan Interaktif pemanfaatan Kecerdasan Artificial untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kampus Ursulin. Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Kampus Santa Maria Jakarta pada tanggal 13 – 15 November 2025 ini menggandeng para akademisi dan praktisi di bidang AI dari Universitas Bina Nusantara Jakarta. 

Suster Hilda Sri Purwaningsih, OSU selaku Ketua PYPU memberikan penguatan pada seluruh peserta bahwa sudah menjadi tanggung jawab bagi semua satuan pendidikan di Ursulin untuk memastikan inovasi digital berpihak pada manusia dengan adil, transparan dan penuh empati. Beliau juga menambahkan bahwa munculnya AI dewasa ini perlu dipandang dengan positif karena memberikan peluang akan pembelajaran personal dan adaptif dalam proses pembelajaran bagi peserta didik. 

Di hari pertama, Bapak Gintoro memberikan berbagai insight mengenai literasi AI untuk sekolah di abad 21. Salah satu yang menginspirasi adalah suatu filosofi dalam implementasi teknologi yakni memanusiakan teknologi, bukannya mendigitalkan manusia. Teknologi seyogyanya adalah alat yang berfungsi untuk memperkaya pengalaman manusia, memajukan kehidupan, dan menjaga nilai kemanusiaan daripada sekadar mendigitalisasi manusia dengan cara yang mengesampingkan empati, kreativitas, dan interaksi sosial yang bermakna. Filosofi tersebut memastikan aspek kemanusiaan, seperti empati, kreativitas, dan relasi sosial yang autentik tidak hilang dalam penggunaan teknologi, salah satunya AI. 

Hari berikutnya di sesi pagi, Bapak Samuel Philip mengajak para peserta mencoba memanfaatkan beberapa kecerdasan artificial dalam dinamika sehari-hari di sekolah yakni Notion AI dan NotebookLM. Dengan penuh antusias para peserta mencoba berbagai fitur dalam Kecerdasan Artificial tersebut misalnya membuat modul ajar, membuat video dan audio pembelajaran, membuat soal asesment, menyusun materi dan lain sebagainya. 

Di sesi sore, Bapak Sunardi mengajak peserta melihat bagaimana AI diaplikasikan di sekolah. Para peserta diajak menyadari bahwa beberapa peserta didik secara tidak jujur menggunakan AI dalam pengerjaan asesmen. Beliau menawarkan suatu solusi yakni membuat rubrik yang tidak seperti biasanya dalam proses asesment. Siswa diizinkan menggunakan AI dalam mengerjakan suatu asesment dan kemudian tidak cukup hanya siswa menjawab suatu pertanyaan dengan benar, melainkan perlu juga aspek lain selain hal tersebut, misalkan seberapa dalam siswa tersebut membuat prompt, seberapa dalam siswa tersebut mengkritisi jawaban yang ditemukan dan seberapa jauh dia menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya. 

Di hari terakhir, Bapak Ginarto kembali hadir sebagai pembicara dan memberikan tentang implementasi kecerdasan artificial di sekolah-sekolah. Beliau memberikan penegasan dalam kemampuan berpikir yang diperlukan dalam menggunakan AI yakni prompting (menyusun prompt dengan jelas), augmenting (memperluas kapasitas kognitif), curating (mengkritisi hasil yang diberikan AI) dan evaluating (merefleksikan hasil kolaborasi).

Transformasi dunia pendidikan di masa AI ini sangat urgent. AI sudah menjadi infrastruktur dalam kehidupan moderen dewasa ini termasuk di sekolah. Guru bukan lagi sebagai satu-satunya pemberi informasi, namun berubah menjadi sahabat peserta didik dalam belajar, berpikir, mengobrol, dan menjadi role model dalam pembentukan karakter. 

 

Penulis : Nicolaus Henry – SMP Santa Maria Sidoarjo