Catharina Fadriska Dian Evangelista
7B/7
Judul: Summer Breeze
Pengarang: Orizuka
Penerbit:
Skor Buku: ★★★★★
Novel ini bercerita tentang kehidupan sepasang saudara kembar bernama Ares dan Orion yang memiliki sifat berkebalikan 180 derajat dan menyukai wanita yang sama bernama Reina. Ares, yang dijuluki sebagai preman kampus, memiliki banyak musuh, skeptis, dan emosional. Sedangkan Orion, sang bintang basket, penerima beasiswa, sekaligus cowok populer di kampus. Sikap Orion inilah yang membuat orang tua mereka berdua lebih perhatian terhadap Orion dibandingkan Ares.
Reina adalah teman masa kecil Ares dan Orion. Pada waktu kecil mereka bertiga telah membuat permohonan dan mereka berjanji akan membaca permohonan itu sepuluh tahun lagi. Namun, setelah satu tahun mereka membuat permohonan itu, Reina harus pergi keluar negeri tanpa sempat memberi tahu kepergiannya kepada Ares dan Orion. Selama kepergian Reina inilah, Ares merasa ia sudah tidak memiliki teman untuk berbagi suka dan duka. Apalagi setelah Ares tahu bahwa ia menderita penyakit disleksia. Penyakit yang menyerang saraf manusia sehingga ia kesulitan dalam mengeja kata-kata. Hal ini membuat Ares semakin menjauh dari lingkungannya. Orang tuanya pun tidak memperhatikannya, mereka justru lebih memperhatikan Orion yang pintar dan selalu menang dalam pertandingan basket.
Sebelas tahun kemudian, ayah Orion dan Ares memberikan kejutan pada hari ulang tahun mereka berdua. Hadiahnya adalah dengan mendatangkan Reina dari luar negeri untuk bertemu lagi dengan Ares dan Orion. Orion menyambut baik kedatangan Reina, namun tidak dengan Ares. Ares merasa Reina telah membohongi dia dengan berjanji akan kembali sepuluh tahun lagi. Dengan berbagai upaya, akhirnya Reina dapat mengembalikan kepercayaan Ares kepada dirinya.
Beberapa hari kemudian, Reina mengajak Ares untuk membaca permohonan mereka dahulu. Di situlah, Reina menunjukkan permohonannya dahulu, yang isinya, “Reina ingin selalu bersama Ares, dikarenakan Reina suka dengan Ares“. Di situlah mereka sadar bahwa sebenarnya mereka memiliki perasaan yang sama.
Satu bulan kemudian, Orion mengajak Reina dan Ares untuk melihat pertandingan basket dimana Orion berperan sebagai kapten di tim basketnya. Mereka berdua pun setuju untuk melihat pertandingan tersebut. Dan hasilnya, tim Orion menang melawan tim dari Universitas Kencana dengan skor 86-85. Namun, dibalik kesuksesan tim Orion ada seseorang yang tidak menyukai kemenangan Orion. Dia adalah Aryo. Aryo adalah teman se-tim Orion. Mereka berdua mengincar posisi kapten. Sayangnya, yang terpilih sebagai kapten tim adalah Orion. Padahal orang tua Aryo sudah menaruh harapan besar terhadap Aryo. Kemenangan Orion membuat Aryo tambah geram. Ia pun menyuruh beberapa orang untuk menghabisi Orion. Saat orang-orang suruhan Aryo mulai memukuli Orion, datanglah Ares yang membantu Orion. Namun sayang, yang terjadi adalah Ares babak belur dihadapan Aryo. Orion yang khawatir dengan keadaan Ares langsung membawa Ares ke rumah sakit. Ares sempat koma selama satu bulan yang mengakibatkan kakinya lumpuh. Selama Ares tidak bisa berjalan, Reina selalu menemaninya. Hingga akhirnya Ares mengucapkan sesuatu kepada Reina. “Good bye, Love...“, lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya.